Tips, NOLESA.com — Perkembangan zaman yang didukung kemajuan teknologi serba canggih telah membuka peluang setiap insan untuk selalu berekspresi. Baik yang sifatnya hanya sekedar menyalurkan hobi ataupun mereka yang sedang mencari jati diri dalam mengarungi hidup.
Termasuk dalam kehidupan berumah tangga, kecanggihan teknologi memberikan peluang kepada istri menjadi ‘tulang punggung keluarga’. Karena pasar digital telah mengubah status wanita tidak hanya sebagai kaum rebahan yang tugasnya hanya sebagai ibu rumah tangga belaka, melainkan bisa menjadi pembisnis atau bisnis women.
Hal itu terjadi karena di era sekarang yang serba kemajuan ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh ibu rumah tangga untuk melakukan bisnis secara online, tanpa harus memiliki toko dan bahkan modal yang banyak seperti bisnis pasa umumnya.
Sehingga dalam perjalanannya, tidak sedikit istri yang berpenghasilan lebih tinggi dari pada suami. Namun yang demikian terkadang kondisi yang seperti itu menjadi pemicu munculnya permasalahan bahkan keretakan dalam dalam rumah tangga karena pendapatan suami lebih rendah dari pada istri.
Sehingga si suami merasa minder atau bahkan sampai menganggap wibawanya telah diinjak-injak dan harga dirinya sebagai kepala rumah tangga juga tidak dihargai.
Ketika yang demikian terjadi, persoalan yang awalnya terlihat sepele akan terus menjadi bumerang dalam rumah, dan bahkan menjadi penyebab perceraian. Atau paling tidak suami akan memilih selingkuh dengan wanita lain karena merasa tidak dihargai dan kekurangan kasih sayang.
Jika eperti itu kenyataannya, maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar banyaknya pendapatan dari hasil usaha istri tidak menjadi petaka bagi biduk rumah tangga.
Dikutip nolesa.com dari channel youtube Rina Asmara, Rabu, 29 Juni 2022, ada tiga cara yang perlu dilakukan agar bertambahnya rezeki itu tidak menjadi penyebab kehancuran tetapi menjadi sumber keharmonisan bagi sepasang suami istri. Pertama yang harus dilakukan;
1. Tidak merendahkan salah satu pihak
Tidak merendahkan atau meninggalkan salah satu pihak yang memiliki penghasilan lebih tinggi atau rendah. Selayaknya sebuh perkawinan hubungan suami isteri adalah relasi setara tidak lebih rendah tidak lebih tinggi hanya karena jumlah penghasilan.
2. Buat kesepakatan
Bagaiamana masing-masing pihak dapat berkontribusi terhadap kebutuhan rumah tangga dengan kondisi keuangan yang ada denga cara mengatur kembali pembagian pengeluaran, kebutuhan di dalam rumah tangga
3. Tetaplah menjaga komunikasi dan komitmen juga tanggung jawab
Jangan lupakan peran anda sebagai isteri untuk melayani suami, memberikan perhatian dan kasih sayang
Tidak masalah jika memiliki bisnis atau usaha selama anda dan suami itu sama-sama mengusahakan yang terbaik untuk rumah tangga dan bersedia untuk saling menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada.
“Itulah tiga hal yang bisa dilakukan ketika rumah tangga diuji dengan pendapatan istri yang lebih banyak,” ujar perempuan berparas ayu yang berprofesi sebagai Konsultan Asmara dan Rumah Tangga itu.
“Namun jika kondisi ini lebih buruk, seperti suami hilang kendali dan melewati batas, selingkuh dan egois silahkan bunda bisa konsultasikan bersama saya,” imbuh mbak Rina dalam video tersebut.(*)
Penulis : Wail Arrifqi
Editor : Ahmad Farisi
