Sumenep, NOLESA.com – Banyaknya kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mendaftar sebagai Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) Sumenep ke PDI Perjuangan.
Semuanya sama-sama berebut rekom untuk dipasangkan bersama H. Achmad Fauzi Wongsojudo Cabut incumbent di Pilkada Sumenep 2024 mendatang.
Tiga kader PKB yang sudah mendaftar Bacawabup di PDIP, di antaranya, Hj. Nurfitriana Busyro, H. Herman Dali Kusuma, dan Ketua DPRD Sumenep KH. Abdul Hamid Ali Munir.
Mendaftarnya tiga kader PKB ke PDIP ini seolah-olah merupakan suatu pertanda dua partai politik itu akan merajut kembali koalisi yang pernah terjalin pada Pilkada Sumenep tahun 2010 dan 2015.
Di tengah kemesraan PDIP dengan PKB itu, rupanya Partai Demokrat Sumenep tidak mau menjadi penonton begitu saja. Partai berlambang bintang mercy itu juga mulai ambil ancang-ancang menyambut Pilkada Sumenep.
Demokrat Sumenep mulai membuka komunikasi politik sebelum secara resmi membuka pendaftaran Cabup dan Bacawabup Sumenep untuk diusung pada Pilkada mendatang.
Salah satunya dengan KH. Unais Ali Hisyam. Pertemuan antara elit Demokrat Sumenep bersama politisi senior partai besutan Gus Dur itu berlangsung di sebuah cafe yang ada di Kota Sumekar ini pada Jumat siang, 10 Mei 2024.
Ketika dikonfirmasi media, Ketua DPC Demokrat Sumenep, H. Indra Wahyudi mengaku pertemuannya dengan KH. Unais Ali Hisyam merupakan silaturahim biasa sesama politisi.
“Sebetulnya Kiai Unis itu yang mengundang kami, jadi beliau ini sebagai politisi senior, tokoh, ulama kharismatik tentu menjadi panutan kita semua sebagai politisi yang muda-muda,” ujarnya.
Atas dasar itu, kata politisi yang biasa disapa Bang Ji Indra, undangan ngopi bareng itu disambut baik oleh Pengurus Partai Demokrat. Sebab, Kiai Unais selain sebagai politisi senior kapasitasnya juga diakui sebagai ulama yang memiliki gagasan baik untuk kemajuan Sumenep di masa yang akan datang.
“Kita hanya sebatas makan-makan, ngopi bareng gitu kan, ya tentu juga bicara berkaitan dengan Pilkada yang akan datang,” ungkapnya.
Ji Indra yang juga Wakil Ketua DPRD Sumenep itu menegaskan Pilkada Sumenep 2024 ini tidak cukup hanya satu figur saja. Supaya demokrasi di Sumenep tidak terkesan mati. Kontestasi politik berjalan sebagaimana yang diharapkan.
“Tidak menutup kemungkinan nanti Demokrat akan mendorong figur-figur seperti beliau (Kiai Unis), figur pengusaha juga ada figur yang dari internal Demokrat juga ada,” sebut dia.
“Figur kiai dari kader Demokrat atau yang dari non kader juga perlu kita dorong, yang penting mereka sudah punya pengalaman, kapabilitas serta pemikiran-pemikiran yang baik untuk Sumenep Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur,” sambung Ji Indra.
Untuk itu, lanjut dia, Demokrat tidak menghendaki calon tunggal dalam Pilkada 2024 nanti. Sehingga politik Sumenep lebih dinamis dan tidak kaku. Sebab itu, Partai Demokrat akan selalu mendorong siapapun tokoh yang dinilai memiliki kompetensi yang baik.
“Kita tahu segmentasi Sumenep, Madura pada umumnya tetap berpatron terhadap ulama dan kiai. Maka figur-figur seperti itu perlu kita dorong untuk mewarnai Pilkada nanti. Seperti Kiai Unis, Kiai Ali Fikri PPP, mungkin juga Kiai Ilyasi Gerindra. Saya kira itu figur yang layak didorong maju di Pilkada,” ujarnya.
Sementara itu, KH. Unais Ali Hisyam menjelaskan, pertemuan dengan pengurus Partai Demokrat Sumenep hanyalah silaturahim saja. Meski demikian, Kiai Unais mengaku dirinya tidak pernah menutup komunikasi dengan partai manapun demi kelangsungan demokrasi di Kabupaten Sumenep.
“Iya seperti komentar saya sebelumnya juga. Bahwa memang skala demokrasi akan sehat di Sumenep apabila tidak hanya satu kandidat yang ada. Tapi bisa muncul beberapa kandidat, artinya supaya masyarakat ada pilihan-pilihan,” katanya, saat ditemui di halaman parkir salah satu kafe.
Mantan anggota DPR RI ini menegaskan bahwa sejauh ini dirinya hanya mendaftar Bacabup di PKB. Untuk yang lain masih belum hanya sebatas komunikasi intens saja. Sebab sejauh ini hanya ada dua partai yang membuka penjaringan pendaftaran yakni PKB dan PDI Perjuangan.
“Kalau PDI saya kira sudah ada kandidat atau calon bupatinya. Saya hanya mendaftar di PKB di awal. Jadi PKB itu kan partai sendiri, makanya yang jadi prioritas pendaftaran saya tentu di PKB. Iya kalau dengan PDI belum ada komunikasi,” jelasnya.
Ditanya soal kemungkinan duet dengan PDI, Kiai Unais mengaku kemungkinan terbesar sulit terjadi. Sebab, ia hanya mendaftar sebagai Bacabup bukan Bacawabup. Sementara, di PDI Perjuangan sudah ada yang mendaftar sebagai Bacabup.
“Sebagai apa, kalau di cawabup nanti kan calon tunggal lagi. Sedangkan kita berusaha menghindari itu agar demokrasi ini sehat. Jadi, poinnya demokrasi di Sumenep itu harus sehat,” tegasnya.
“Kalau hanya muncul satu kandidat kemudian lawannya hanya kotak kosong ini kan tidak baik untuk demokrasi,” imbuh Kiai Unis.
Soal kemungkinan bakal mendaftar di Partai Demokrat, Kiai Unais enggan membocorkan lebih jauh terkait dengan pertemuan yang berlangsung di salah satu kafe tersebut.
“Iya hanya sekadar ngobrol biasa saja. Iya kemungkinan itu (cabup,red) berproses. Jadi semuanya on proses,” pungkas Kiai Unis sembari berjalan menuju tempat mobilnya diparkir.
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi