Sumenep, NOLESA.COM — Sekolah Dasar Negeri (SDN) II Juluk Kecamatan Saronggi, Sumenep, Madura, Jawa Timur gelar Pameran Karya dan Budaya Antara Tradisi dan Edukasi (Pakaya Ate), Senin, 30 Mei 2022.
Pakaya Ate ini menampilkan beragam karya dan seni para siswa-siswi SDN Juluk II, berlangsung cukup meriah. Selain karena peserta terlihat antusias, juga karena kehadiran Bupati Sumenep Lora Achmad Fauzi.
Selain Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Agus Dwi Saputra, hadir pula Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Mohamad Iksan.
Dalam keterangannya, Kepala SDN Juluk II Mahelli menyampaikan bahwa kegiatan Pakaya Ate itu terlaksana berkat kerjasama dan kolaborasi yang tepat dari semua stakeholder.
“Terimakasih atas dukungan semua pihak, utamanya bapak Bupati yang berkenan hadir langsung menyaksikan Pameran Karya dan Budaya Antara Tradisi dan Edukasi dari anak didik kami,” ucap Kasek Mahelli.
Dasar dari pelaksanaan Pakaya Ate, karena pihaknya merasa memiliki tanggungjawab besar untuk memberikan edukasi dan menanamkan nilai-nilai tradisi lokal kepada anak didik sedari kecil.
Diantara penampilan dalam Pakaya Ate ada tari cahe, tari ini merupakan kesenian khas Kecamatan Saronggi yang harus dilestarikan..
“Ini cara kita mengenalkan tradisi lokal kepada para peserta didik kami, tujuannya agar terus dilestarikan, selain tari cahe, kami juga kenalkan batik, siswa kami ajari membatik sejak dini,” ungkapnya.
Bupati Sumenep Lora Achmad Fauzi mengawali sambutannya dengan membacakan pantun yang dibuatnya secara dadakan di lokasi acara.
“Jalan-jalan ke Saronggi panas sekali, makan kacang enak sekali, batik buatan anak SD Juluk bagus sekali, mari kita beli sekali-kali,” kata Bupati Ra Fauzi disambut gemuruh tepuk tangan hadirin.
Selanjutnya, Bupati Ra Fauzi mengaku sangat apresiatif atas dilaksanakannya Pakaya Ate itu.
“Kepala sekolahnya ini mampu berpikir out of the box. Ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu transfer knowledge dan mentaliti. Ini penting agar tradisi yang ada terus dilestarikan, regenerasi harus dipersiapkan sejak dini,” pinta suami Nia Kurnia itu.
Karenanya, alumnus MAN Sumenep itu berharap ada kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan Disbudporapar untuk mempersiapkan regenerasi di lingkungan sekolah.
“Regenerasi seni perlu dipersiapkan sejak dini, kepala Dinas Pendidikan dan Disbudporapar silahkan dikoordinasikan,” tegasnya.
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi