Monumen ini Abadikan Pulau Masalembu sebagai Habitat Kakatua

Redaksi Nolesa

Sabtu, 1 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumenep, NOLESA.com – Burung kakatua jambul kuning adalah salah satu burung endemik kekayaan nusantara. Salah satu tempat menjadi habitat burung ini adalah Pulau Masalembu, Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Atas dasar itulah Pemerintah Desa Masakambing, Kecamatan Masalembu, berinisiatif membangun tugu burung kakatua jambul kuning. Tepatnya di Dusun Ketapang, tempat pembiakan dan hidup burung langka itu.

“Tugu burung kakatua ini berupa relief dan semi patung, dengan tinggi 4,6 meter,” ujar Pj Kades Masakambing Ainul Yakin usai peresmian tugu tersebut bakda shalat Idul Adha 1444, Kamis 29 Juni 2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Inung, sapaan akrab Pj Kades Masakambing, menuturkan, tugu burung kakatua itu dibuat oleh Satria, seniman asal Desa Masalima, Masalembu. Kemudian diresmikan langsung oleh Camat Masalembu, Achmad Auzai Rahman.

Baca Juga :  DPRD Sumenep Gelar Rapat Paripurna Penyampaian Nota Penjelasan Bupati Sumenep Terkait Raperda RPJMD 2025-2045

Lebih lanjut, Inung mengungkapkan perihal pembuatan tugu burung kakatua itu. Alasannya karena Desa Masakambing merupakan salah satu pulau yang memiliki endemik sub species dari Shulphurea bernama abbotti yang diambil dari nama saintis Jerman bernama Abbott, yang kini tercatat menjadi salah satu kekayaan fauna dunia.

“Pembangunan tugu burung kakatua ini agar menjadi monumen kebanggaan bahwa Desa Masakambing adalah tempat asal dan menjadi sangkar alami burung kakatua terkecil di antara sub species yang lain,” ungkap Pj Kades yang lebih akrab disapa Inung.

Terkait sumber dana, tugu burung kakatua itu dibangun dari dana desa (DD). Proses pembuatan, dimulai sejak tanggal 27 Nei 2023, dengan konstruksi pengecoran, las rangka besi, selanjutnya proses pembuatan patung dan relief.

Baca Juga :  Kapolres Sumenep Serahkan Kaporlap dan Tegaskan Tupoksi Bhabinkamtibmas

Dalam tugu ini terdapat tiga burung kakatua yang disimbolkan satu keluarga beka’ (sebutan orang Bugis lokal untuk burung kakatua Masakambing). Pejantan di posisi teratas sebagai kepala keluarga, posisi kedua adalah induk dan di bawah adalah anakan.

Adapun visualisasi seorang lelaki berpakaian ala Bugis dalam tugu itu menyimbolkan bahwa Masakambing merupakan salah satu pulau yang didiami oleh orang-orang Sulawesi pasca kemerdekaan sebagai eksodus dari prahara pemberontakan di kampung halamannya.

Mereka membabat hutan di Masakambing dan menjadikan lahan-lahan babatannya untuk bercocok tanam dan berkebun. Hingga saat ini keberadaan etnis timur itu menjadi salah satu pelengkap keberagaman di Kabupaten Sumenep di antara saudara tua mereka yakni suku Madura dan Mandar.

Baca Juga :  Akreditasi Tahun ini, RSUD Sumenep Dapat Predikat Paripurna Bintang Lima

Untuk gambar pohon mangrove bagian bawah sebagai salah satu komoditi terbanyak di pesisir Pulau Masakambing. Sekitar 80 persen pesisir Pulau Masakambing ditumbuhi mangrove dan jenis bakau.

“Diperkirakan ada 27 jenis bakau dan mangrove yang terdapat di pulau Masakambing sebagai tempat bermukim organisme bakau dan biota pesisir,” jelas dia.

Keunikan lainnya, Kakatua merupakan hewan monogami yang apabila pasangannya mati maka dia akan menjanda atau menduda sepanjang hidupnya.

“Burung ini kerap menjadi isyarat mistik penduduk Masakambing ketika ada penduduk yang akan berpulang, sekumpulan beka’ akan mengitari pulau sambil ‘berteriak’,” tutup Inung.


Penulis : Rusydiyono

Editor : Ahmad Farisi

Berita Terkait

Gelar Raker, Lakpesdam NU Depok Canangkan Program Strategis
Alasan Pengangkatan Raline Shah sebagai Stafsus Kemkomdigi
Klarifikasi Kepala Dinkes P2KB Sumenep Soal Isu Pemotongan Dana Kapitasi
Luncurkan e-Katalog Prangko 2025, Begini Kata Menteri Meutya
Sudah Dipaparkan kepada Presiden, Inilah Dua Program Muslimat NU yang Bakal Dilaunching Ketika Kongres
LPM Retorika STKIP PGRI Sumenep Gembleng Mahasiswa Jadi Jurnalis Kritis
Khofifah Bawa Rombongan Menghadap Presiden Prabowo di Istana Merdeka
Siswa MA Nasy-Mut Candi Dibekali Pengalaman Kerja dengan Belajar Langsung di Pasar

Berita Terkait

Sabtu, 18 Januari 2025 - 19:10 WIB

Gelar Raker, Lakpesdam NU Depok Canangkan Program Strategis

Jumat, 17 Januari 2025 - 07:57 WIB

Alasan Pengangkatan Raline Shah sebagai Stafsus Kemkomdigi

Kamis, 16 Januari 2025 - 15:06 WIB

Klarifikasi Kepala Dinkes P2KB Sumenep Soal Isu Pemotongan Dana Kapitasi

Kamis, 16 Januari 2025 - 01:50 WIB

Sudah Dipaparkan kepada Presiden, Inilah Dua Program Muslimat NU yang Bakal Dilaunching Ketika Kongres

Rabu, 15 Januari 2025 - 22:35 WIB

LPM Retorika STKIP PGRI Sumenep Gembleng Mahasiswa Jadi Jurnalis Kritis

Berita Terbaru

Nasional

Gelar Raker, Lakpesdam NU Depok Canangkan Program Strategis

Sabtu, 18 Jan 2025 - 19:10 WIB

Opini

Membumikan Nilai-nilai Aswaja di Kalangan Gen Z

Jumat, 17 Jan 2025 - 17:54 WIB

Raline Rahmat Shah (Raline Shah) Stafsus Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI (Foto: IG @ralinshah)

Nasional

Alasan Pengangkatan Raline Shah sebagai Stafsus Kemkomdigi

Jumat, 17 Jan 2025 - 07:57 WIB