Jakarta, nolesa.com – Dalam rangka memperkuat pelatihan vokasi di Balai Latihan Kerja (BLK), Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) jalin kerja sama dengan 14 mitra instansi dan industri.
Jalinan kerja sama itu bertujuan untuk menginspirasi instansi dan industri lain agar melakukan langkah serupa. Sehingga akselerasi peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) Indonesia sesuai dengan yang diproyeksikan.
Dalam sambutannya, Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah, menyampaikan bahwa akselerasi peningkatan kompetensi SDM diperlukan untuk mengatasi sejumlah tantangan ketenagakerjaan seperti mismatch ketenagakerjaan, penyiapan SDM menuju bonus demografi.
“Serta mengatasi dampak pandemi Covid-19 di sektor ketenagakerjaan,” kata Menteri Ida Fauziyah Saat pada acara penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama antara Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kemnaker dengan para Mitra Instansi dan Industri Pelatihan Vokasi, di Jakarta, Senin (13/12/2021).
Lanjut Fauziyah, guna menciptakan akselerasi peningkatan kompetensi SDM sebagai jawaban atas tantangan-tantangan tersebut, ada beberapa upaya, salah satunya harus memperkuat kolaborasi dan sinergi kerja seluruh stakeholders ketenagakerjaan.
“Sehingga tidak ada pilihan bagi kita semua selain kerja kolaboratif, kerja sinergi, antara pemerintah dengan pemerintah daerah, antara pemerintah dengan dunia industri,” ujar Fauziyah.
Fauziyah juga mengaku sangat apresiatif kepada dunia industri yang telah menujukkan komitmennya membangun SDM Indonesia melalui kerja sama dengan pemerintah.
“Keberadaan industri sebagai mitra, dapat memberikan masukan atas kebutuhan keterampilan di industri, membantu memberikan masukan atas kekurangan keterampilan tenaga pengajar atau instruktur pelatihan, perkembangan peralatan yang digunakan di industri, bahkan softskills apa saja yang dibutuhkan oleh industri,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi pemerintah daerah yang telah menunjukkan concern membangun SDM di daerahnya melalui kerja sama dengan Kemnaker maupun mitra industri.
“Sedangkan sesama instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah senantiasa perlu bergandengan tangan, saling memperkuat tugas dan fungsinya dalam dalam mewujudkan visi dan misi negara sesuai arahan pimpinan tertinggi demi kemajuan Indonesia,” katanya lagi, seperti dilansir dari laman Infopublik.id.
Disebutkan Fauziyah, bahwa mitra industri yang hadir pada kesempatan kali ini merupakan para pionir dan market leader dalam bidangnya masing-masing. Selain itu, model kerja sama ini dinilainya merupakan model kemitraan yang ideal antara industri dan lembaga pelatihan.
“Kami akan terus bawa model kerja sama ini ke seluruh Indonesia melalui balai-balai pelatihan vokasi kami. Kami sangat yakin dengan model kerja sama seperti ini maka komitmen dan dukungan industri semakin besar untuk pengembangan SDM Indonesia,” tutup Fauziyah.
Diantara 14 mitra instansi dan industri yang menandatangani MoU pada kesempatan itu adalah:
1. PT Isuzu Astra Motor Indonesia (Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja Bidang Teknik Otomotif)
2. GFA Consulting (Energi terbarukan)
3. 3. Japan Building Maintenance Association and Acceptance Support Center for Foreign Talent (building service)
4. 4. PT Citra Agramasinti Nusantara (pengelasan dan TIK)
5. 5. PT Daikin Airconditioning Indonesia (teknik pendingin dan tata udara)
6. 6. PT Gobel Dharma Sarana Karya (jasa boga dan hospitality)
7. 7. PT Huadi Nickel Alloy Indonesia (pertambangan dan pemurnian bijih nikel)
8. 8. PT Nindya Karya (konstruksi)
9. 9. PT Pembangunan Perumahan (Konstruksi)
10. 10. PT Sarandi Karya Nugraha (manufaktur alat kesehatan)
11. 11. PT Semen Padang (produksi semen)
12. 12. PT United Tractors dan Yayasan Karya Bakti United Tractors (alat berat)
13. 13. Asosiasi Pelatihan Memudi Indonesia (alat berat)
14. 14. Pemkab Bantaeng (pemodalan dan pendampingan lulusan pelatihan BLK Bantaeng).
Penulis : Aris
Editor : Dimas