Connect with us

Daerah

Kenapa Harus Ber-NU, Kata Kiai Maimun Pada Haul Muassis yang Digelar PC ISNU Sumenep

Redaksi Nolesa

Published

on

Bersahaja: KH. Maimun Syamsudin pada saat menyampaikan tausiyah ke NU an dalam acara Haul Muassis yang diselenggarakan PC ISNU Sumenep di Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Kusuma Bangsa Guluk-guluk, Sabtu (19/2/2022) malam. (Foto/for nolesa.com)

Sumenep, NOLESA.COM — Guna menyemarakkan peringatan hari lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU) ke 99, Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mengadakan Haul Muassis NU.

Haul Muassis NU oleh PC ISNU Sumenep ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Kusuma Bangsa Guluk-guluk, pada Sabtu, 19 Februari 2022 malam.

Tidak hanya dihadiri PC dan PAC ISNU, acara tersebut melibatkan santri dan santriwati Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Kusuma Bangsa.

Baca Juga :  Bupati Ji Fauzi Kantongi Nama-nama ASN Terjebak Hubungan Asmara Terlarang

Selain tahlil, shalawat dan doa bersama, Haul Muassis itu juga diisi dengan Tausiyah ke-NU-an oleh Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Kusuma Bangsa KH. Maimun Syamsudin, yang juga Pengurus Cabang ISNU Sumenep.

Mengawali tausiyahnya Kiai Maimun mengajak seluruh hadirin agar senantiasa bersyukur atas nikmat sehat, iman, Islam, dan NU.

“Adanya NU merupakan nikmat, karena itu kita harus bersyukur, sebab tidak semua bisa masuk NU apalagi menjadi pengurus NU, yang ada malah membenci dan cuek ke NU,” kata Kiai Maimun.

Baca Juga :  223 Orang Ikut Tes Seleksi Pegawai BLUD RSUD Sumenep, Bupati Achmad Fauzi Menginginkan yang Seperti ini

Golongan atau individu yang membenci NU, jelas Kiai Maimun, itu sebagai pertanda bahwa mereka tidak mendapat nikmat, sebab tidak termasuk dalam barisan para ulama.

“Sekali lagi kita harus bersyukur, tanpa harus berjuang tetapi langsung masuk NU,” dawuh kiai yang pengurus Aswaja Center Sumenep itu.

Baca Juga :  Seri #2 FISIPOL Leadership Forum: Membedah Visi Ke-Indonesia-an Muhaimim Iskandar

Bahkan Kiai Maimun menegaskan bahwa jika mau hidup di Indonesia tidak cukup beriman dan berislam, tapi juga ber NU.

“Lihat beberapa negara di Timur Tengah, padahal mereka beriman dan berislam tapi hidupnya tidak nyaman dengan adanya konflik. Besyukur di Indonesia ada NU,” Kiai Maimun menegaskan sembari memberi contoh.

Penulis : Arif 

Editor : Rusydi

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending