Bangkalan, NOLESA.com – Badan Eksekutif Mahsiswa Keluarga Mahasiswa STAI Syaichona Moh. Cholil (BEM KM STAIS) Bangkalan, Madura Kabinet Ottige Adhikara mengikuti Kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) BEM seluruh Indonesia (SI) kerakyatan ke-XVII.
Munas BEM SI ke-XVII ini dilaksanakan di Universitas Komputer Indonesia dan Universitas Pasundan Kota Bandung Jawa Barat pada Kamis kemarin, 30 Mei 2024.
Kegiatan ini merupakan forum tertinggi dari aliansi BEM SI Kerakyatan. Forum ini diselenggarakan rutin tiap tahun. Tujuannya untuk membahas berbagai dinamika yang ada saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, dalam rangka memantapkan musyawarah guna melaksanakan amanah aliansi yakni pergantian roda kepemimpinan pusat hingga wilayah.
“Kegiatan ini membawa isu keresahan dan konflik yang terjadi antar wilayah dengan perwakilan delegasinya, kami BEM STAIS hal-hal yang sampai saat ini tak menemukan solusi terkait keresahan masyarakat Bangkalan, dengan harapan, ada beberapa solusi yang ditawarkan oleh keanggotaan BEM SI yang bisa kami bawa pulang ke Bangkalan,” jelas Presma BEM STAIS Samsul Arifin.
Tak hanya itu, kata Presma Samsul Arifin, dalam acara tersebut BEM STAIS mengenakan kopiah hitam sebagai. Selain untuk mengikuti jejak Bung Karno Presiden Pertama Indonesia, juga sebagai wujud kebanggaan sebagai delegasi dari kampus berbasiskan pesantren.
“Sebagai delegasi dari kampus yang memiliki identitas pesantren, saya merasa bangga karna menggunakan kopiah hitam yang merupakan identitasi nasionalisme dan juga masih kental dengan nilai-nilai pesantren,” jelas dia.
Terakhir, Presma Samsul Arifin berharap setelah melaksanakan Munas ke-XVII BEM SI kerakyatan makin konsisten mengawal suara-suara rakyat dan tetap berada di garda depan meperjuangkan keadilan.
“Semoga Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia Kerakyatan terus mengawal suara-suara rakyat,” tandasnya.
Penulis : Yon/An
Editor : Ahmad Farisi