Sumenep, NOLESA.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura Jawa Timur, melalui Bagian Kesra Madura, Jawa Timur, menggelar Pengajian Ramadan atau Santapan Rohani.
Pengajian Ramadan atau Santapan Rohani khusus ASN itu diadakan setiap hari Jumat selama bulan puasa Ramadan.
Kegiatan berlangsung di Masjid Sumekar, hadir dalam pengajian, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forkopimcam dan undangan. Jumat 22 Maret 2024.
Pada Santapan Rohani perdana di bulan suci Ramadan, Pemkab Sumenep mendatangkan KH. Taufiqurrahman Syakur sebagai penceramah.
Pengajian Ramadan Jumat kedua di bulan Ramadan 1445 itu dihadiri langsung oleh Bupati Sumenep, H. Achmad Fauzi Wongsojudo.
Pada kesempatan itu, saat sambutan Bupati Fauzi meminta kepada seluruh ASN, baik yang hadir langsung atau mendengarkan secara online di youtube agar menyimak penyampaian KH. Taufiqurrahman Syakur.
“Tentu dengan harapan kita bisa mengasah spiritual di bulan suci ini,” kata Bupati Fauzi.
Selain itu, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep itu mengajak seluruh ASN dan masyarakat Sumenep agar meningkatkan kesalehan sosial.
“Kita tahu bulan puasa ini merupakan ladang pahala,” ujarnya.
Menambahkan, Kabag Kesra Setdakab Sumenep, Kamiluddin, menyampaikan, acara ini menjadi bagian dari upaya dalam meningkatkan keimanan serta ketaqwaan kepada Allah SWT.
Hal tersebut selaras dengan tujuan bulan suci Ramadan, dimana umat muslim dianjurkan untuk terus bertaqwa, dan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari diniatkan untuk mencapai ketaqwaan.
Menurut dia, untuk mencapai tujuan mulia itu terdapat beberapa poin penting yang harus dilaksanakan.
Pertama, peduli akan lingkungan yang ada kaitannya dengan saling berbagi dan kesalehan pribadi atau pun sosial serta mampu melahirkan ide kreativ maupun inovatif.
“Kesalehan pribadi adalah menekankan terhadap salat, berpuasa, zakat, zikir dan sebagainya,” terangnya.
Kesalehan sosial, dianjurkan untuk terus peduli dengan nilai-nilai islami, bersikap santun kepada, memperhatikan hak sesama, empati dan mampu merasakan sesuatu yang dirasakan orang lain.
Berfikir kreativ artinya, mampu menciptakan sesuatu yang berbeda sehingga memberikan dampak baik bagi orang lain.
Sedangkan inovatif adalah menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada menjadi ada. Hasil dari pemikiran inovatif tersebut dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dalam kemajuan Kabupaten Sumenep.
“Berpikir kreatif dan inivatif ini ditekankan kepada para ASN dalam melayani masyarakat dengan baik,” pungkas pria asal Beraji Gapura itu.
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi