Connect with us

Daerah

Begini Konsep Bupati Fauzi Pulihkan Perekonomian Warga Sumenep

Redaksi Nolesa

Published

on

Pulihkan Perekonomian: Bupati Achmad Fauzi berbincang dengan salah satu penjual di Bazar Ramadhan yang diadakan warga Perum Batu Kencana Batuan, Rabu,6/4/2022 (Arif/Nolesa)

Sumenep, NOLESA.COM — Dengan bazar takjil, Bupati Sumenep Achmad Fauzi ingin pulihkan roda perekonomian masyarakat Sumenep.

Kendati demikian, Bupati Fauzi tidak mau mengorbankan kesehatan masyarakat sebab masih dalam situasi pandemi-Covid-19.

Maka, politisi PDI Perjuangan itu menghadirkan satu terobosan agar roda perekonomian tidak mandek tetapi tidak mengabaikan protokol kesehatan.

Baca Juga :  RSUD Sumenep Berlakukan Layanan Standar Tanpa Kelas

Pilihannya, Bazar Ramadhan yang menjual anek takjil ini tidak lagi dipusatkan di satu tempat, tetapi semua kecamatan bahkan desa diizinkan untuk mengadakan bazar takjil.

“Kenapa diizinkan di kecamatan, tujuannya untuk memecah kerumunan,” ungkap Bupati Ra Fauzi disela-sela membuka bazar Ramadhan yang diadakan oleh warga Perumahan Batu Kencana, Batuan, Rabu, 6 April 2022, di depan Kantor Kecamatan Batuan.

Baca Juga :  Sebanyak 13 Orang Calon Pimpinan BAZNAS Sumenep Telah Mengikuti Tes Wawancara

Dalam kesempatan itu, Bupati Fauzi menyampaikan bahwa kehadirannya di bazar takjil guna mendorong kreativitas warga dalam menggerakkan roda perekonomian yang selama ini nyaris lumpuh.

“Kita pasti dukung, lebih-lebih momen saat ini sangat tepat,” katanya.

Tidak hanya hadir, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep juga memberikan dukungan nyata yakni dengan memborong takjil yang dijual warga di bazar tersebut.

Baca Juga :  Bupati Ra Fauzi dengan Tegas Meminta Pengusaha agar Menyerap Tenaga Kerja Lokal

“Kalau bupati yang beli kan berbeda. Semoga jualan mereka laris dan ekonomi warga terus membaik pada masa pandemi ini,” tandas Bupati Fauzi.

Penulis: Arif

Editor : Dimas

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending