SUMENEP, NOLESA.COM – Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, mendukung pemerintah pusat dalam menjaga stabilitas distribusi pangan dan menjamin harga gabah yang menguntungkan petani.
Pernyataan tegas Bupati Fauzi ini disampaikan sebagai respons maraknya isu praktik pengoplosan beras yang membuat resah masyarakat.
“Saya tidak bisa berbicara persoalan hukumnya. Biarkanlah presiden yang bicara,” kata Bupati Fauzi, pada Senin, 28 Juli 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Oleh sebab itu, Bupati Fauzi yang merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep itu meminta masyarakat supaya tidak terlibat dalam praktik pengoplosan beras.
Pasalnya, kata Bupati Fauzi, selain dapat merugikan konsumen, praktik curang tersebut sangat merusak ekosistem pertanian dan menghambat kesejahteraan petani.
“Perlindungan terhadap petani harus dilakukan dari hulu ke hilir, termasuk dalam menjaga agar hasil panen mereka tidak disabotase oleh praktik manipulatif di pasar beras,” tegas suami Hj. Nia Kurnia.
Tak hanya itu, Bupati Fauzi secara tegas menyampaikan bahwa Pemkab Sumenep tetap dalam koridor kebijakan Presiden Prabowo dan Kementerian Pertanian guna memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Sebaiknya para distributor, pedagang hingga konsumen harus lebih jujur dan bertanggung jawab dalam rantai distribusi pangan,” ajak dia.
Perlu diketahui, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menemukan indikasi kuat praktik pengoplosan beras curah yang dikemas ulang dan dijual sebagai beras premium.
Pemeriksaan terhadap 268 merek di 10 provinsi menemukan bahwa 212 di antaranya tidak memenuhi standar mutu, bahkan sebagian kemasan 5 kilogram hanya berisi 4,5 kilogram.(*)
Penulis : Rusydiyono