Sepakat tidak Ada Penambangan Fosfat, Ini Alasan Pansus RTRW DPRD Sumenep

Redaksi Nolesa

Senin, 23 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumenep, NOLESA.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Madura, Jawa Timur sepakat tidak setuju adanya penambangan fosfat. Kesepakatan itu disampaikan oleh seluruh anggota Panitia Khusus (Pansus) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Menurut Ketua Pansus RTRW DPRD Sumenep Dul Siam, penambangan fosfat dilarang karena dinilai merusak lingkungan dan merugikan masyarakat Sumenep.

Saat ini, kata anggota Fraksi PKB itu, Rancangan Peraturan (Raperda) Perubahan Perda Nomor 12 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2013-2033 telah dibahas. Dan larangan untuk penambangan fosfat itu sudah final dalam bahasannya.

“Karena membahayakan kepada warga dan merusak lingkungan, maka pertampalan fosfat itu di larang di Sumenep,” kata Dul Siam, Senin 23 Oktober 2023.

Selain itu, rencana penambangan fosfat ditolak karena sesuai pembahasan RTRW tidak ada zona pertampalan fosfat di ujung timur Pulau Madura ini. Selain itu, penambangan fosfat biasanya dikeruk di bawah tanah. Oleh karena itu, Dul Siam menegaskan, pengusaha fosfat tidak bisa membuka usahanya di Sumenep.

Baca Juga :  Melalui BPRS Bhakti Sumekar, Pemkab Sumenep Dorong UMKM Naik Kelas

Pansus RTRW kata Dul Siam tidak menampik adanya sejumlah daerah di Sumenep yang memiliki potensi dan mengandung pertampalan tersebut. Misalnya, di Kecamatan Batu Putih, Talango, Pragaan, Lenteng dan sejumlah darah lainnya. Bahkan, ada yang sudah melakukan eksplorasi belum eksploitasi.

“Namun, pansus RTRW sepakat melarang bentuk pertampalan fosfat itu. Alasan lingkungan,” tuturnya.

Baca Juga :  Pemkab Sumenep Terus Berpacu Maksimalkan Potensi Ekonomi Lokal

Sementara itu, galian C tetap masuk dalam draf Raperda Perubahan RTRW, namun zonasinya yang berbeda.

“Untuk Batuan nanti adalah pengembangan kota Sumenep,” ujar politisi asal kepulauan itu.

Untuk diketahui, sejak awal gelombang penolakan terhadap penambangan fosfat di Kabupaten Sumenep datang dari berbagai kalangan, mulai dari aktivis mahasiswa hingga para kiai. Semua serentak menyuarakan bahwa tambang fosfat dinilai merusak lingkungan.


Penulis : Rusydiyono

Editor : Ahmad Farisi

Berita Terkait

Isu Posisi Jabatan Tak Sesuai Kualifikasi ASN Menjadi Atensi Komisi I DPRD Sumenep
Kabag Prokopim Setdakab Sumenep Sampaikan Tahapan Menuju Pelantikan Bupati dan Wabup Terpilih
Atas Nama Rakyat, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep Ingatkan Pemilik Pangkalan Gas LPG 3 Kg
Pemerintah Jamin Harga Beras Stabil Hingga Ramadan 1446 H
MaritimHUB, Terobosan Kemenhub untuk Kemudahan Akses Transportasi Laut
Inisiatif Pemprov Jatim Atasi Warga Terdampak Tanah Bergerak di Dusun Sempu
Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep Prakarsai Raperda Pembatasan Penggunaan Gawai Bagi Anak di Bawah 15 Tahun
FIES Sumenep Sukses Meriahkan Peringatan Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek dalam Satu Acara

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 19:27 WIB

Isu Posisi Jabatan Tak Sesuai Kualifikasi ASN Menjadi Atensi Komisi I DPRD Sumenep

Kamis, 6 Februari 2025 - 14:00 WIB

Kabag Prokopim Setdakab Sumenep Sampaikan Tahapan Menuju Pelantikan Bupati dan Wabup Terpilih

Rabu, 5 Februari 2025 - 07:00 WIB

Atas Nama Rakyat, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep Ingatkan Pemilik Pangkalan Gas LPG 3 Kg

Selasa, 4 Februari 2025 - 22:03 WIB

Pemerintah Jamin Harga Beras Stabil Hingga Ramadan 1446 H

Sabtu, 1 Februari 2025 - 07:00 WIB

MaritimHUB, Terobosan Kemenhub untuk Kemudahan Akses Transportasi Laut

Berita Terbaru

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman (Foto: ip/nolesa.com)

Nasional

Pemerintah Jamin Harga Beras Stabil Hingga Ramadan 1446 H

Selasa, 4 Feb 2025 - 22:03 WIB

Nelly Farraniyah (Foto: dokumen pribadi untuk nolesa.com)

Sosok

Pengalaman Hobi Jadi Motivasi Profesi

Selasa, 4 Feb 2025 - 18:26 WIB