Yogyakarta,NOLESA.com — Pihak Rektorat Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA) Yogyakarta membantah membubarkan Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) UIN SUKA 2022.
Menurut Humas UIN SUKA, Weni Hidayati, PBAK UIN SUKA tidak dibubarkan, tetapi diakhiri lebih awal karena melanggar kesepakatan antara panitia dan rektorat.
Bentuk pelanggaran itu menurut Weni adalah adanya provokasi dari mahasiswa senior untuk melakukan demonstrasi besar-besaran menolak uang kuliah tunggal (UKT) yang dinilai mahal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Padahal, sebagaimana telah disepakati, hari terakhir pelaksanaan PBAK akan dilakukan pengenalan unit kegiatan mahasiswa (UKM) dengan mempresentasikan prestasi-prestasi UKM kepada Maba.
Namum, kegiatan itu malah disalahgunakan untuk melakukan provokasi. Karena itu, pihak rektorat memilih mengakhiri PBAK lebih awal untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Panitia PBAK juga sudah menandatangani Surat Pakta Integritas, tapi malah dilanggar, untuk menanggulangi hal tidak diinginkan, kami mengakhiri lebih awal,” jelas Weni.
Sementara mengenai UKT yang dinilai memberatkan bagi maba, Weni menjelaskan bahwa itu adalah kebijakan dari pusat. “Itu kebijakan kementerian, enggak mungkin juga kami bikin kebijakan sendiri,” kata Weni, sebagaimana dikutip harianjogja.com, Minggu, (22/8/2022).
Menurut Weni, jika memang kebijakan UKT yang diberikan dirasa memberatkan bagi maba, yang bersangkutan bisa melakukan keberatan melalui mekanisme khusus yang telah disediakan, yakni banding UKT.
“Bisa melakukan banding, menghadap Rektor, dan pasti dilayani dengan baik,” ujar Weni.
Penulis: Rusdi
Editor: Faris