WONOSOBO, NOLESA.COM – Kuliah Kerja Nyata (KKN) kolaborasi dari tiga kampus, Universitas Annuqayah Madura, UIN Saizu Purwokerto, dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung turut serta menyukseskan acara Sosialisasi Pangan Sehat dan Peluncuran Gerakan Rabu Pon: Ibu Menanam Pohon.
Sosialisasi Pangan Sehat dan Peluncuran Gerakan Rabu Pon: Ibu Menanam Pohon ini digelar di Lapangan Desa Slukatan, Kecamatan Mojotengah, Rabu pagi 30 Juli 2025.
Kegiatan tersebut merupakan acara kolaborasi antara mahasiswa KKN dari tiga universitas tersebut dengan Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (Dispaperkan) setempat dan TP PKK Kabupaten Wonosobo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Bidang Ketahanan Pangan dari Dispaperkan Wonosobo, Etika Hayati, mengapresiasi kepedulian para peserta KKN dari tiga universitas dalam menyukseskan acara tersebut.
“Mahasiswa sangat membantu, terutama karena acaranya cukup mendadak. Mereka bantu dari persiapan lokasi, distribusi logistik, sampai dampingi warga saat demo masak dan pemeriksaan kesehatan,” ujar Etika Hayati.
Terkait Gerakan Rabu Pon: Ibu Menanam Pohon yang diinisiasi oleh TP PKK Wonosobo itu bertujuan untuk mendorong ibu-ibu memanfaatkan pekarangan dengan menanam sayuran, kacang-kacangan, dan buah-buahan.
Gerakan ini dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan gizi seimbang dan kemandirian pangan di masing-masing desa, khususnya di wilayah Kabupaten Wonosobo.
Untuk itu, TP PKK Kabupaten Wonosobo membagikan bibit dan pupuk organik kepada warga. Dengan tujuan gerakan tersebut sukses dan kebutuhan gizi masyarakat terpenuhi.
Karenanya, Siti Fatimah pengurus TP PKK Kabupaten Wonosobo juga menyampaikan apresiasinya terhadap para mahasiswa KKN yang telah berkolaborasi membantu menyukseskan acara itu.
“Kehadiran mereka memberi semangat baru. Dari persiapan sampai hari H, mereka benar-benar sigap,” tutur Siti Fatimah.
Di tempat yang sama, Wakil Bupati Wonosobo, Amir Husein juga mengaku menyambut positif sinergi lintas lembaga ini. Menurutnya, ketahanan pangan rumah tangga adalah pondasi penting di tengah perubahan zaman.
“Ini bukan cuma soal menanam, tapi soal harapan baru. Ketika perempuan mulai menanam di pekarangan, kita sedang membangun ketahanan keluarga dari akar rumput,” ucap Wabup Amir Husein.
Wabup Amir juga menilai keterlibatan mahasiswa sebagai bentuk nyata pembelajaran kontekstual yang harus lebih sering dilakukan kampus.
“Mahasiswa belajar langsung dari masyarakat, dan masyarakat mendapat manfaat nyata. Ini saling menguatkan,” tandasnya.(*)
Penulis : Arif