Connect with us

Pendidikan

KKN Kelompok 101 dan 102 UIN SUKA Adakan Pelatihan Mencangkok

Redaksi Nolesa

Published

on

Para peserta Pelatihan Mencangkok sedang melakukan praktik mencangkok yang dibimbing langsung oleh Satirman, pengusaha dari CV Marhani pada Senin (22/8/2022). Foto: KKN 101-nolesa.com.

Sleman, NOLESA.com — KKN kelompol 101 dan 102 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA) menyelenggarakan kegiatan pelatihan mencangkok.

Pelatihan yang diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari dua kelompok KKN itu dilaksanakan pada Senin (22/8/2022), bertempat di Pendopo Kebun Buah dan Eduwisata Bendosari.

Faisal Nuja, ketua kelompok KKN 101 mengatakan bahwa pelatihan itu dilaksanakan untuk menambah wawasan mahasiswa peserta kkn di bidang pertanian.

“Dari kegiatan ini, diharapkan mahasiswa bisa memiliki wawasan lebih, khususnya di bidang pertanian,” ungkapnya melalui keterangan tertulis kepada nolesa.com

Baca Juga :  Cara BEM IST Annuqayah Dorong Pengetahuan Saintek Mahasiswa

Sagiman, sesepuh pengelola kebun di daerah Bendosari mengaku senang dengan kegiatan itu. Menurutnya, mahasiswa UIN SUKA tidak cukup hanya belajar agama, tetapi juga harus menguasai teknologi yang lain, termasuk teknologi pertanian.

”Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga tidak harus melulu menguasai agama, namun juga perlu menguasai keilmuan teknologi termasuk teknologi tumbuhan yang nantinya bisa dimanfaatkan peserta KKN masyarakat,” katanya saat memberikan sambutan.

Baca Juga :  DPKS Dorong Pemkab Sumenep untuk Melakukan Penguatan Muatan Lokal di Sekolah

Pelatihan itu diisi oleh Satirman, salah satu pengusaha dari CV Mahanani Sleman yang ahli dalam bidang vegetatif tanaman.
Satiman sangat antusias memberikan materi pencangkokan. Menurutnya, secara umum terdapat dua metode mencangkok, yakni vegetatif dan generatif.

“Dua cara untuk memperbanyak tanaman buah, di antaranya ialah vegetatif dan generatif,” ujarnya.

Vegetatif bisa dilakukan dengan cara stek, cangkok, sambung pucuk, dan okulasi.
Sedangkan cara generatif bisa dilakukan dari biji yang merupakan persemaian pada tanah atau polibag.

Baca Juga :  Pakaya Ate Kreasi SDN Juluk II Diapresiasi Bupati Ra Fauzi

Menurutnya, metode yang sering digunakan oleh banyak orang adalah metode vegetaif. Sebab, metode ini bisa membuat tanaman bisa berbuah lebih cepat.

“Metode vegetatif bisa membuat tanaman berbuah lebih cepat. Berbeda dengan tanaman yang tanpa dicangkok, yang biasanya masih menunggu usia 10 tahun untuk berbuah,” imbuhnya.

Pelatihan mencangkok tanaman itu berlangsung selama 1 jam. Selebihnya, narasumber langsung mengarahkan peserta untuk melakukan praktik langsung mencangkok di kebun buah Bendosari.


Penulis: Rusdi

Editor: Farisi 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending