Sumenep, NOLESA.COM — Rintangan bukan batas akhir untuk melangkah untuk menciptakan perubahan. Sebagaimana hujan, bukan alasan untuk berdiam sehingga hal penting terlewatkan begitu saja.
Kurang lebih begitu alasan dua srikandi di Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Inspektur Sumenep Titik Suryati, dan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Moh. Anwar (RSUDMA) Dokter Erliyati, rela menerobos derasnya hujan di lokasi Festival Paralayang Puncak Lanjari, Soddara, Pasongsongan Sumenep.
Maklum, jelang pembukaan Festival Paralayang Bupati Cup Tahun 2022 oleh Bupati Sumenep Lora Achmad Fauzi dimulai, hujan lebat mengguyur Puncak Lanjari dan sekitarnya.
Kendati begitu, keduanya, Yatik-panggilan akrab Inspektur Sumenep itu, dan Dokter Erli sambil pegang payung terlihat begitu semangat untuk menghadiri pembukaan festival.
Jalan yang sedikit becek karena diguyur hujan, sepertinya tidak mematahkan semangatnya untuk turut menyaksikan jalannya pembukaan.
Setibanya di lokasi, sembari berpayung keduanya duduk di kursi yang disediakan panitia.
Tidak berselang lama, Kepala Dinkes dan P2KB Sumenep Agus Mulyono lewat di depan keduanya. Spontan salah satu diantara mereka mengajak Kadis Agus foto bersama. Hal dimaksudkan sebagai bentuk solidaritas sesama abdi negara.
“Jangankan hujan deras dan tanah becek berlumpur mas, jalan kaki beberapa kilo meter pun kami siap demi kebersamaan, ini saking èstona, mas, (Madura: èsto – tulus; sungguh-sungguh; serius; ikhlas)” ucap dokter Erli disela-sela foto bersama.
Bagi dua srikandi Pemkab Sumenep itu, turut serta menyemarakkan ajang bergengsi yang diselenggarakan di kota keris ini, wajib didukung secara bersama-sama oleh semua pihak. Sebab, kekompakan merupakan hal utama untuk meraih keberhasilan dalam urusan apapun.
“Hujan bukan halangan untuk ikut memeriahkan festival Paralayang di Puncak Lanjari,” mantan Kepala BKPSDM itu menambah pernyataan dokter Erli.
Ia menilai, bahwasanga Festival Paralayang Puncak Lanjari merupakan kegiatan yang luar biasa dan perlu ditiru oleh desa lain. Karena adanya festival tersebut mencerminkan suatu keberhasilan desa dalam menggerakkan roda perekonomian.
“Luar biasa Desa Soddara ini mampu menggelar ajang bergengsi tingkat Jatim, ini agenda yang perlu dilirik oleh desa lain di Sumenep, dengan menggali potensi desa masing-masing,” tutupnya.(*)
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi