Sumenep, NOLESA.com – Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) STKIP PGRI Sumenep, Madura, Jawa Timur mengadakan acara Gelar Karya Abhipraya 23.
Gelar Karya Abhipraya 23 ini diadakan oleh Prodi PBSI Semester 6 kelas A. Kegiatan ini bertempat di Lapangan Kesenian Kabupaten Sumenep (LKS), Sabtu 1 Juli 2023.
Slamet Wahedi selaku dosen mata kuliah penyutradaraan menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan tugas UAS mata kuliah. Namun, dikemas dengan pentas seni dan beberapa penampilan.
“Yakni Musik Tong-tong Tinker Bell, tari kontemporer, macapat, drama, dan musikalisasi puisi,” sebut dosen muda yang akrab disapa Mas Zet itu.
Acara tersebut bertujuan untuk mendorong mahasiswa dalam membuka ruang kreasi yang lebih luas, mampu mengambil peran dalam menghidupkan atmosfer kesenian, dan menumbuhkan sikap mandiri serta gotong royong mahasiswa dalam mengapresiasi seni.
“Kegiatan tersebut adalah upaya dari STKIP PGRI Sumenep dalam mengambil peran menghidupkan atmosfer kesenian, khususnya di Kabupaten Sumenep,” jelas pria yang juga aktif di Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep.
“Karena karya seni itu akan selalu mendamaikan kita, siapapun kita, apapun kita, warna apapun kita dalam karya seni itu akan menjadi damai dalam satu kebersamaan seni itu,” imbuh dia.
Mas Zet berharap, kegiatan tersebut bisa berlangsung dan menjadi agenda setiap tahun bagi kampus STKIP PGRI Sumenep. Terutama kegiatan gelar karya ini bisa berkolaborasi dengan mata kuliah lain.
“Sehingga bisa lebih memperkaya dan memperdalam wawasan kesenian kita,” harapnya.
Di tempat yang sama Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan Moh Fauzi mengatakan, bahwa kegiatan ini adalah bentuk dari merdeka belajar dengan implementasi kurikulum merdeka yang setidaknya telah dipraktekkan oleh Slamet Wahedi, tinggal nanti bagaimana portofolionya ke depan.
“Saya akan mengusulkan dalam rapat, untuk setiap tahunnya STKIP PGRI Sumenep menggelar gelar karya sekaligus Bazaar Kewirausahaan,” janjinya.
Lain dari pada itu, Syafiuddin selaku penonton, mengapresiasi kegiatan ini. Sebab baginya, gelar karya tersebut yang sangat bagus karena masih peduli terhadap kesenian. Apalagi di Kabupaten Sumenep sendiri hampir tidak terawat.
“Setahu saya, baru kali ini mahasiswa PBSI menggelar penampilan seni di tempat umum,” tutup Syaifuddin.
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi