Sumenep, NOLESA.com – Perjalanan Bank BPRS Bhakti Sumekar dalam menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur telah mencapai 22 tahun lamanya.
Tentu diusianya yang sudah dewasa ini banyak rintangan yang dihadapi BPRS Bhakti Sumekar sebagai lokomotif ekonomi di Kota Keris ini.
Kendati demikian, semuanya bisa dilewati sampai pada puncaknya mampu menyumbangkan deviden Rp104,3 miliar ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkab Sumenep.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Direktur Utama BPRS Bhakti Sumekar Hairil Fajar mengungkapkan kiat yang dijalankan sehingga mampu mencapai prestasi gemilang seperti sekarang. Menurutnya, bank milik Pemkab Sumenep itu bergerak dengan penuh ketulusan mengabdi dan berbakti setulus hati.
“Tentu dengan semangat Bismillah Melayani untuk memberikan kemanfaatan bagi seluruh stakeholder,” jelas Dirut Fajar.
Dalam perjalanannya, kata Dirut Fajar, BPRS Bhakti Sumekar hadir dengan Jaringan Kantor yang tersebar di kecamatan daratan dan kepulauan.
“Saat ini jumlah jaringan kantor di Sumenep sebanyak 26 kantor dan 4 di Kabupaten Pamekasan,” ungkap suami dokter Ellya Fardasah itu.
Dalam implementasinya, BPRS Bhakti Sumekar beroperasi secara syariah. Dengan tujuan utama agar benar-benar menjadi solusi keuangan yang lebih berkah bagi masyarakat Sumenep yang relegius.
“Terlebih jumlah pesantren di Sumenep sangat banyak, sehingga pergerakan ekonomi syariah harus dimaksimalkan,” tegas dia.
Sebagai penggerak ekonomi masyarakat kecil, BPRS Bhakti Sumekar terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi pelaku usaha di titik ekonomi potensial.
“Sejak 2015 Kami membuka pelayanan Pickup dana pada malam hari dan hari libur seperti layanan Pickup Tabungan Pasar Minggu, Layanan Night Banking di Pasar Bangkal, Tajamara, Jalan Dipenogoro,” tuturnya.
“Mencari dana murah tentulah tidak mudah, kami berusaha melalui ikhtiar diluar kebiasaan, layanan malam hari dikala bank lain sudah tutup, disaat bank lain berlibur akhir pekan kami berusaha menjemput dana kepada pelaku usaha, bisa jadi bank umum lebih mudah mencari dana murah karena regulasi dan nama besar,” sambung Dirut Fajar.
Ibarat siklus kehidupan manusia, diusianya yang ke-22 ini, BPRS Bhakti Sumekar masih memiliki banyak keinginan dan rencana program yang muaranya peningkatan ekonomi masyarakat Sumenep. Sehingga mampu mencapai puncak sebagai lokomotif ekonomi di bumi Sumekar.
“Kita akan terus berinovasi guna meningkatkan ekonomi masyarakat Sumenep,” tandasnya.
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi