Sumenep, NOLESA.com – Istigasah Kebangsaan yang digelar Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Kabupaten Sumenep dan sejumlah relawan seperti Sahabat Mahfud, Ikatan Keluarga Madura (IKAMA), Madura Asli (Madas), Santri Milenial Indonesia, Achmad Fauzi Mania, dan Higemura, berlangsung khidmat dan meriah.
Acara yang digelar di GOR A. Yani Panglegur Sumenep itu dihadiri oleh Menko Polhukam RI, Mahfud MD, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, MH Said Abdullah, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, Bupati Trenggalek, Mohammad Nur Arifin, Wakil Bupati Sumenep, Hj. Dewi Khalifah.
Sejumlah kiai juga hadir dalam acara tersebut, antara lain, KH Unais Ali Hisyam, KH Hazmi Basyir, KH Ali Fikri A. Warits, KH Qusyairi, Ketua PCNU Sumenep, KH A Pandji Taufiq, KH Habibi Syarbini, Habib Muhsin Al-Hinduan, dan hadir pula Pengasuh Ponpes Matsaratul Huda Pamekasan, KH Khalilurrahman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Bamusi Sumenep, KH Qusyairi Zaini, menyampaikan, pihaknya sangat mendukung politik bersih yang diserukan oleh Mahfud MD. Sebab, dengan politik bersih Indonesia akan maju, sejahtera dan bisa entaskan kemiskinan.
“Kita dukung politik bersih. Karena kita bersepakat, negara kita adalah negara hukum, maka penegakan hukum harus benar-benar tegak dan adil. Tanpa pandang bulu,” ujar KH Qusyairi saat ditemui usai acara Istighatsah Kebangsaan di GOR A. Yani, Sabtu 18 November 2023, malam.
Pengasuh Pondok Pesantren Sabilul Huda itu juga mendukung seruan Mahfud MD tentang solidaritas untuk Palestina. Menurutnya, sikap Bamusi sebagai sayap PDI Perjuangan sepakat dan berkomitmen untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
“Mengutip Dasasila Bandung, bahwa kita sepakat dan tetap berkomitmen untuk kemerdekaan Palestina. Karena komitmen itulah, kita menolak menjalin kerja sama dengan Israel, termasuk kita dengan tegas menolak kedatangan Timnas Israel ke Indonesia, seperti yang telah dilakukan Ganjar Pranowo saat menolak Timnas Israel bermain di Indonesia,” jelasnya.
“Penolakan pada Israel itu konstitusional dan atas nilai-nilai kemanusiaan,” imbuhnya.
Menurut KH Qusyairi, Mahfud MD juga memiliki komitmen menjaga tradisi dan budaya. Terbukti sebelum menyampaikan orasi kebangsaan di acara istighatsah kebangsaan, Mahfud MD mengwalinya dengan menyanyikan lagu Madura, yakni Tanduk Majeng dan Pajjar Lagguh. Di mana dalam lagu Pajjar Lagghu, jelasnya KH Qusyairi, terkandung makna semangat nasionalisme.
“Pesan pada lagu Pajjar Lagguh adalah semangat nasionalisme, bahwa kita sebagai masyarakat agraris juga mempunyai tanggungjawab memakmurkan bangsa dan negara ini. Mamakmur nagharana tor bangsana,” pungkasnya.
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi