Yogyakarta, NOLESA.com – Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan saat ini Indonesia butuh perubahan dan perbaikan dalam berbagai aspek.
”Kita butuh perubahan dan perbaikan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujar AHY dalam presentasinya pada acara Fisipol Leadership Forum yang diadakan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada Kamis (20/7/2023).
Menurut AHY, ada banyak alasan mengapa kita butuh menjalankan agenda perubahan dan perbaikan.
Mulai dari fenomena mumdurnya demokrasi dan hingga menurunnya Indeks Persepsi Korupsi kita dalam beberapa tahun terakhir.
”Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai lembaga survei kridebel melaporkan demokrasi dan pemberantasan korupsi kita terus melemah dan melangkah munduru,” kata AHY.
”Transparency Internasional Indonesia melaporkan IPK/CPI kita pada 2022 mengalami penurunan drastis sebanyak empat poin. Dari 38 pada 2021 turun ke angka 34 pada 2022,” kata AHY mengutip laporan Transparency Internasional Indonesia 2022.
Sementara soal kemunduran demokrasi Indonesia, AHY mengatakan bahwa hari ini masyarakat juga semakin takut untuk berekspresi dan menyatakan pendapat di muka umum karena sering di persekusi secara hukum.
Menurut AHY, mundurnya demokrasi Indonesia ini bukan hanya menurut sejumlah lembaga survei.
Tetapi juga berdasar fakta yang ia temukan di lapangan saat berkunjung ke berbagai daerah.
”Di lapangan, saat saya melakukan kunjungan, banyak masyarakat yang curhat takut menyatakan pendapat,” katanya.
Ketakutan itu menurut AHY terjadi lantaran masyarakat-masyarakat yang kritis sering kali di persekusi melalui UU ITE atau diserang secara personal oleh para gerombolan buzzer politik.
Karena itu, ke depan AHY berharap masyarakat mau bersama-sama berkolaborasi menyelamatkan demokrasi Indonesia.
AHY menegaskan bahwa masyarakat (civil society) harus berperan aktif dalam sejumlah dinamika politik yang ada demi menghasilkan kebijakan publik yang baik dan berkeadilan.
Selain itu, AHY juga berharap ke depan lembaga-lembaga negara dan juga lembaga penegak hukum mampu bersikap netral, khsusnya di tahun politik. Tidak memihak kepada calon tertentu dan tidak pula cawe-cawe secara berlebihan melampaui batas.
Sebab, menurut AHY, demokrasi Indonesia hanya akan maju bila proses demokrasi-politik yang ada diselenggarakan secara jujur dan adil.
Editor: Rusdiyono