Hikmah Kapal Titanic

Redaksi Nolesa

Jumat, 24 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Sujono

(Penulis tinggal di Satelit Sumenep)

Kapal Titanic; salah satu potret teknologi yang melahirkan rasa ‘ujub dan takabur sehingga kehilangan akal sehat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Inilah kapal yang tidak dapat ditenggelamkan oleh apapun. Bahkan oleh Tuhan sekalipun,” begitu sesumbar para pengagum Titanic, saat kapal itu hendak melakukan pelayaran perdananya dari Inggris menuju Amerika Serikat, pada 14 April 1912.

Titanic…

Merupakan salah satu potret paling jelas tentang teknologi yang menghasilkan rasa ‘ujub dan takabur; yakni kekaguman manusia pada kehebatan dirinya sendiri.

Sesumbar itu memang sungguh pongah dan melampaui batas. Terasa benar, ada nada pelecehan terhadap Tuhan, maka Allah segera menjawab tantangan mereka.

Di saat kapal mewah berpenumpang 2235 orang itu melintasi Samudera Atlantik, dan mulai memasuki wilayah perairan Kanada, Allah Yang Maha Perkasa menghadang mereka dengan sebuah bongkahan gunung es yang mengapung di tengah laut. Karena over estimate, diterjangnya bongkahan itu.

Baca Juga :  Menguji Kebenaran Pernyataan Sekretaris DPC PKB Sumenep

Blaaarrrrr…

Kapal penumpang Super Britania Raya yang dibangun oleh galangan kapal Harland and Wolff di Belfast, pada tahun 1909 sampai 1911, ‘luluh lantak’ karena menabrak gunung es. Dinding lambung kapal mewah itu sobek. Kontan air laut menyerbu masuk dan memenuhi seluruh lambung kapal dalam waktu sekejap.

Lalu…

Berhala teknologi itu tenggelam di laut dingin bersama dengan sekitar 1500 penumpangnya, dan akhirnya bersemayam selamanya di dasar Palung Samudera Atlantik; empat kilometer di bawah permukaan air laut.

Bagi Allah…

Tidak ada yang sulit andaikata Ia berkehendak. Sangat amat teramat mudah bagi-Nya.

Baca Juga :  Presidensial Threshold Nol Persen, Sebuah Keniscayaan!

Tauhid…

Substansi tauhid adalah peniadaan komitmen terhadap selain Allah. Sedangkan substansi syirik adalah mencampur adukkan komitmen kepada Allah dengan komitmen kepada selain-Nya.

Pada mulanya, teknologi merupakan hasil karya manusia yang melahirkan kemudahan. Kemudahan itu kemudian melahirkan ketergantungan. Pada tahap ini, teknologi tidak lagi sebagai pelayan, tapi kawan manusia. Selanjutnya, ketergantungan manusia kepada teknologi semakin tak terkendali.

Dari ketergantungan manusia kepada teknologi, akhirnya menjelma menjadi kekaguman-kekaguman yang menyilaukan hati dan akal sehat.

Pada tahap ini, manusia benar-benat tak lagi sekedar menguasai teknologi, tapi justru sebaliknya, menjadi “budak” dan korban teknologi.

Ketergantungan manusia terhadap kehebatan teknologi bukan lagi pada tataran teknis, tetapi ia sudah menjadi kecenderungan budaya yang massif (besar-besaran).

Baca Juga :  Titik Krusial; Jangan Paksakan Anakmu untuk Menjadi Seperti Kamu

Itulah yang disebut oleh Neil Postman, dalam rilisnya; Dalam sebuah masyarakat teknokrasi, alat dan sarana memainkan peran kunci dalam pemikiran budaya masyarakat. Dalam masyarakat seperti ini, sarana dan teknologi tidak melebur dalam sosial dan budaya, namun malah menyerang sosial dan budaya, bahkan ia sendiri berubah menjadi satu budaya”.

Oleh karena itu, Neil Postman menyebut;

“Teknologi modern sebagai perusak terbesar budaya. Postman menyebutnya sebagai penyakit AIDS kebudayaan”

Hari ini, hubungan manusia dengan teknologi secara umum telah menjelma menjadi hubungan organik. Wallahu a’lam…_

Teringatlah saya dengan ungkapan Kahlil Gibran. Ia pernah menunjukkan;

“Sentuhlah apa-apa yang tidak menjelma. Apa pun yang dapat kau sentuh adalah bagian nafsu kita.”

(Diadaptasi Dari Berbagai Sumber Bacaan)

Berita Terkait

Akhir dari Presidensial Threshold
Catatan Pengujung Tahun 2024
Isu Politisasi Hukum dan Marwah Penegakan Hukum Kita
Kritik Adalah Harga Diri Kita
Membaca Manuver Mas Wapres
Tahan! Jaga Diri dari Sembarangan Menuduh dan Menyebarkannya
Serba-serbi Guru
Titik Krusial; Jangan Paksakan Anakmu untuk Menjadi Seperti Kamu

Berita Terkait

Selasa, 7 Januari 2025 - 05:10 WIB

Akhir dari Presidensial Threshold

Selasa, 31 Desember 2024 - 15:44 WIB

Catatan Pengujung Tahun 2024

Senin, 30 Desember 2024 - 20:43 WIB

Isu Politisasi Hukum dan Marwah Penegakan Hukum Kita

Kamis, 26 Desember 2024 - 16:00 WIB

Kritik Adalah Harga Diri Kita

Jumat, 20 Desember 2024 - 18:28 WIB

Membaca Manuver Mas Wapres

Berita Terbaru

Nasional

Gelar Raker, Lakpesdam NU Depok Canangkan Program Strategis

Sabtu, 18 Jan 2025 - 19:10 WIB

Opini

Membumikan Nilai-nilai Aswaja di Kalangan Gen Z

Jumat, 17 Jan 2025 - 17:54 WIB

Raline Rahmat Shah (Raline Shah) Stafsus Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI (Foto: IG @ralinshah)

Nasional

Alasan Pengangkatan Raline Shah sebagai Stafsus Kemkomdigi

Jumat, 17 Jan 2025 - 07:57 WIB

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) RI, Meutya Hafid (Foto: IP/nolesa.com)

Nasional

Luncurkan e-Katalog Prangko 2025, Begini Kata Menteri Meutya

Kamis, 16 Jan 2025 - 09:30 WIB